3G Solusi bagi Perempuan Kurangi Pekerja Anak dan Perkawinan - C2m NEWS
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Solusi bagi Perempuan Kurangi Pekerja Anak dan Perkawinan

  Solusi bagi Perempuan Kurangi Pekerja Anak dan Perkawinan

 Jakarta (ANTARA) - Pemberdayaan perempuan bisa menjadi solusi untuk mengurangi  pekerja anak dan perkawinan anak, kata Eni Widiyanti, Asisten Urusan Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan. dan perlindungan anak. . 
c2m news


 “Memberdayakan perempuan bisa menjadi jawaban untuk meningkatkan pengasuhan dan pendidikan anak serta mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak, pekerja anak dan perkawinan anak,” ujarnya dalam pidato peringatan Hari Ibu, “Menjembatani Kesenjangan Gender di Dunia Digital.” peristiwa. Hari ini di sini pada hari Rabu. 


 Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan lima arahan utama kepada kementerian terkait  peningkatan partisipasi perempuan, yaitu.\

 mempromosikan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan berbasis gender.

  1.  meningkatkan kepedulian terhadap ibu dan anak.
  2. mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak
  3. untuk mengurangi pekerja anak dan  perkawinan anak  
Namun, menurutnya perempuan masih menghadapi tantangan dalam belajar dan beradaptasi dengan dunia digital akibat berbagai kebijakan yang tidak berpihak pada perempuan

Kementerian

 Tantangan-tantangan ini termasuk kurangnya akses atau kualitas Internet, kebijakan yang tidak menanggapi isu kesetaraan, beban ganda bagi perempuan dan peningkatan kesetaraan gender. kekerasan  di ranah digital.

 “Tantangan-tantangan tersebut bukan berasal dari perempuan yang lemah, tetapi seringkali dari budaya patriarki yang menurunkan posisi perempuan ke kelas dua dalam masyarakat, sehingga kontribusinya masih belum signifikan,” kata Widiyanti.
 Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah perempuan di Indonesia adalah 133 juta dari  273 juta, dan 53,6 persen dari jumlah itu adalah perempuan usia subur.
 Berita terkait: Kekerasan siber kerap menyasar aktivis HAM perempuan: Komisi
 Menurut Widiyanti, perempuan memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan Indonesia, termasuk di bidang ekonomi. Namun, proporsi perempuan di antara manajer hanya 8,3 persen dan CEO hanya 3,1 persen.
 “Potensi ini bukan sekedar ide. Menurut penelitian, pemberdayaan perempuan dapat menghasilkan perubahan yang positif dan bermakna serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Posting Komentar untuk " Solusi bagi Perempuan Kurangi Pekerja Anak dan Perkawinan "