Solusi bagi Perempuan Kurangi Pekerja Anak dan Perkawinan
Solusi bagi Perempuan Kurangi Pekerja Anak dan Perkawinan
![]() |
“Memberdayakan perempuan bisa menjadi jawaban untuk meningkatkan pengasuhan dan pendidikan anak serta mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak, pekerja anak dan perkawinan anak,” ujarnya dalam pidato peringatan Hari Ibu, “Menjembatani Kesenjangan Gender di Dunia Digital.” peristiwa. Hari ini di sini pada hari Rabu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan lima arahan utama kepada kementerian terkait peningkatan partisipasi perempuan, yaitu.\
mempromosikan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan berbasis gender.
- meningkatkan kepedulian terhadap ibu dan anak.
- mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak
- untuk mengurangi pekerja anak dan perkawinan anak
Kementerian
“Tantangan-tantangan tersebut bukan berasal dari perempuan yang lemah, tetapi seringkali dari budaya patriarki yang menurunkan posisi perempuan ke kelas dua dalam masyarakat, sehingga kontribusinya masih belum signifikan,” kata Widiyanti.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah perempuan di Indonesia adalah 133 juta dari 273 juta, dan 53,6 persen dari jumlah itu adalah perempuan usia subur.
Berita terkait: Kekerasan siber kerap menyasar aktivis HAM perempuan: Komisi
Menurut Widiyanti, perempuan memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan Indonesia, termasuk di bidang ekonomi. Namun, proporsi perempuan di antara manajer hanya 8,3 persen dan CEO hanya 3,1 persen.
“Potensi ini bukan sekedar ide. Menurut penelitian, pemberdayaan perempuan dapat menghasilkan perubahan yang positif dan bermakna serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Posting Komentar untuk " Solusi bagi Perempuan Kurangi Pekerja Anak dan Perkawinan "